Skip to content

Tag: random

In Medias Res

Aku sebenarnya sudah menemukan masalah menulisku sejak lama, tapi sampai sekarang belum banyak yang berubah dari caraku menulis. Salah satu kesalahan terbesar yang kulakukan adalah suka bertele-tele dalam membahas sesuatu. Aku sendiri sadar, baik ketika berbicara atau menulis aku selalu menggunakan kalimat yang panjang dan penjelasan awal yang sebenarnya terlalu jauh dari bahasan sebenarnya.

Misalnya waktu ditanya soal bagian mikroskop apa yang menghasilkan bayangan. Aku pertama-tama menjelaskan apa itu bayangan, bagaimana cara ia terbentuk dan dipantulkan, lalu menjelaskan cara mikroskop hingga akhirnya sampai pada soal tadi. Seharusnya penjelasan seperti itu bisa dipotong dengan langsung menjelaskan bagian mikroskop yang ditanyakan tadi.

Tulisan ini pun juga rasanya bertele-tele. Bahkan kalimat pertama di tulisan ini sebenarnya cuma basa-basi. Kalimat-kalimatnya terlalu panjang, kata-kata yang kupakai juga entah kenapa masih terasa kaku. Mungkin ini karena aku kurang banyak membaca tulisan-tulisan populer (misalnya, artikel di koran dan majalah atau postingan blog orang lain).

Aku jadi ingat Sejarah Tuhan, salah satu buku yang paling kucari-cari dari SMP dan baru berhasil kubeli minggu ini. Ada sekitar 800 halaman, yang berisi 14 bab, dan setiap bab punya sekitar 50-70 halaman. Paragraf yang dipakai Karen Armstrong begitu panjang sampai-sampai aku sering menemukan paragraf yang panjangnya lebih dari satu halaman. Dan yang paling parah, tidak ada subjudul atau subbahasan sama sekali di setiap bab. Sehingga, pembaca yang lambat dan tidak terampil sepertiku mungkin akan susah untuk menarik informasi.

Apa yang Sebenarnya Mau Ditulis di Tulisan Ini

In medias res, kalau diterjemahkan kira-kira berarti di tengah-tengah bahasan. Ini adalah teknik penulisan (biasanya dalam cerita) yang menggunakan bagian tengah tulisan sebagai permulaan tulisan itu. Misalnya, paragraf pertama di sebuah fiksi fantasi yang menggunakan teknik ini bisa berbunyi:

Arthur terpelanting jauh hingga helm besinya membentur batu karang karena sapuan ekor naga bersisik emas itu. Sekujur tubuh Sang Naga memancarkan kilauan yang menakutkan, seolah hendak meledak di antara tentara-tentara Raja Charles XX yang memburu naga berhadiah segunung emas itu.

Intinya

Aku harus belajar untuk lebih ringkas lagi dan lebih terstruktur dalam menyampaikan sesuatu. Dan katanya, menulis bisa menjadi salah satu bentuk latihannya. kesimpulannya, aku harus berlatih menulis.

3 Comments

Ayo!

bergegaslah, masih ada segenggam

malam tersisa

memang ini sudah malam

tapi sudah biasa

mumpung masih jam sepuluh

malam saat ini

ambillah segalanya untukmu

lalu buanglah sisanya ke dalam mimpi

bergegaslah, karena bantal telah menanti

segala keluh kesah yang kautinggal mati

setidaknya untuk saat ini

beban itu tak perlu dibawa ke sini

mumpung masih ada barang waktu

sebelum hatimu menjadi batu

karena tak semua orang punya itu

jatah jam tidur barang satu

Leave a Comment

35

Sebenarnya blog ini makin penuh dengan postingan yang kurang bermutu, tapi anehnya follower dan jumlah kunjungan perharinya semakin banyak.

Sekalian minta maaf kepada pembaca atas kesalahan-kesalahan saya (kalau ada).

Leave a Comment
In word we trust