Peringatan: banyak negasi, hati-hati bacanya.
Menurut psikoanalis Jacques Lacan, cinta adalah permintaan. Apa maksudnya?
Pikirkan seorang anak yang terbiasa dimanjakan. Dia meminta biskuit pada ibunya. Setelah diberi, dia akan minta pisang. Setelah diberi lagi, dia akan minta dibelikan mainan. Dia akan terus-menerus meminta sampai ibunya tidak lagi mau atau mampu memberikannya apa-apa lagi.
Yang sebenarnya diminta anak itu bukan biskuit, pisang, atau mainan. Tapi ada hal lain yang dia inginkan. Inilah yang dimaksud Lacan dengan permintaan: mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin bisa diberikan. Apa itu?
Menurut Lacan, objek yang tidak mungkin bisa diberikan ini tidak akan pernah ada. Ya, pada akhirnya orang yang meminta tidak akan mendapat apa-apa karena apa yang dia minta juga sebenarnya tidak ada. Permintaan hanyalah keadaan mengharapkan sesuatu yang tak akan bisa diberikan.
Lalu dikatakan: cinta itu permintaan. Karena permintaan itu sesuatu yang barangnya ‘tidak ada’, apa berarti cinta itu juga sebenarnya ‘tidak ada’? Bukan cinta yang tidak ada, yang tidak ada adalah objeknya, tujuannya.
Dua orang yang saling mencintai berarti dalam keadaan saling meminta. Ketika mereka sudah tidak saling cinta, artinya mereka sudah sadar bahwa apa yang mereka minta itu sebenarnya tidak ada.
Mencintai berarti berusaha memberikan apa yang tidak kumiliki pada yang memintanya dan meminta pada orang yang kucintai apa yang tidak mereka miliki.
[…] Instead, we can talk about attachment and the need to be attached to others (as per Jacques Lacan’s conception of need) […]