Skip to content

Latar Belakang Perang Diponegoro?

Menurut dia [Remy Sylado], yang salah adalah ketidakmampuan bangsa ini mengolah budaya sendiri agar setara dengan budaya luar.

“Kita tidak pernah membagikan kebudayaan kita pada barat. Kita tidak pernah punya kekuatan mempengaruhi barat karena kita telah lebih dulu jadi kacung barat sehingga tidak bisa setara,” katanya.

Ia mencontohkan perlawanan Pangeran Diponegoro menggunakan sorban terhadap penjajah Belanda karena ketidakberdayaannya pada penghinaan Daendels yang menyebut kebudayaan gamelan tidak sempurna karena hanya menggunakan nada pentatonis dan bukan diatonis.

[Sumber]

Kalau kata pelajaran sejarah sih, sebab Perang Diponegoro ya karena kebijakan Van den Bosch menggusur makam leluhur Pangeran Diponegoro. Tapi setelah baca-baca lagi di internet, ternyata akar masalahnya sudah ada dari zaman Daendels (Daendels memerintah tahun 1810-an sementara Van den Bosch tahun 1820-an). Apa ini salah satu masalahnya?

Published inQuotes and excerptsThoughts

4 Comments

      • abeeille abeeille

        “….kebudayaan gamelan tidak sempurna karena hanya menggunakan nada pentatonis dan bukan diatonis….”
        Aku sering banget mikir gitu pas masih precil (kelas 1). Tapi pas inget ada negara penganut pentatonik lain… why should I worry :)) Lagian intinya gamelan ada di “cara main” nya sih *berbinar*

      • Jujur aku nggak ngerti kaitan antara panjang oktaf (eh ini bener nggak nyebutnya) dengan kemajuan peradaban. Apa karena nada yang bisa dimainkan lebih sedikit?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

In word we trust