Skip to content

Month: February 2012

[20:25-28]

Said [Moses]: “O my Sustainer! Open up my heart [to Thy light],

and make my task easy for me,

and loosen the knot from my tongue

so that they might fully understand my speech.”

Translation by Muhammad Asad.

Leave a Comment

Penyair yang Tertukar

Sapardi Djoko Damono

Kebetulan lagi niat browsing sastrawan Indonesia akhir-akhir ini. Dan salah satu sastrawan yang kuperhatikan adalah Sapardi Djoko Damono, terutama puisi beliau yang berjudul Aku Ingin. Kayaknya puisi ini sudah terkenal dan sering dipakai jadi bahan gombalan publik sehingga posisinya jadi mirip-mirip pantun yang tidak jelas siapa pengarangnya.

Jadi waktu aku nyari teks puisi ini di sini, aku nemu sesuatu yang mengharukan menyedihkan, sekaligus nggapleki.

Pertama-tama, ini puisinya:

Aku Ingin

(Sapardi Djoko Damono)

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Sekarang, mari kita baca komentar-komentarnya:

kayanya
itu puisi kahlil gibran…

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…” (Kahlil Gibran)

Kahlil Gibran lahir di Beshari, Lebanon 6 Januari 1883. Lalu Pak Sapardi kapan lahirnya.. ? Puisi Aku Inginnya Pak Sapardi Itu bukan mirip lagi, tetapi persis sama dengan karya Kahlil Gibran..? Pak Sapardi spt Malon aja suka klaim karya orang.., jangan2 puisinya yg lain begitu juga.. walahualam.

Cetak tebal dari yang nulis postingan ini.

Reaksi spontan:

_________
Gambar Pak Sapardi diambil dari media.isnet.org.
Gambar Profesor Farnsworth diambil dari knowyourmeme.com.

3 Comments

Titik-Titik

titik-titik itu diam yang menunggu makna

datang menggantikan mereka

tapi ia tak pernah datang

titik-titik melaju, bertambah, baris demi baris

kini kata-kataku tak lagi punya arti

apa … yang …minta?

Leave a Comment

Edisi Tiga Tahun

[2009]

Saya belajar bahwa dunia dan waktu akan terus berputar, dan saya ada di dalam mereka. Maka langkah demi langkah saya tidak akan sama setiap waktu dan di manapun saya berada.

Saya belajar nantinya saya akan bertemu dengan berbagai manusia yang berbeda-beda. Maka saya harus memutuskan, apakah akan melebur dengan mereka atau membaur dengan apa adanya diri saya.

Saya belajar untuk bisa menjadi apa yang saya mau, bukan untuk diri saya tapi untuk mereka dan dunia. Dan bahwa menjadi bijaksana adalah sesuatu yang harus saya kuasai di tengah-tengah dunia yang penuh dengan benar dan salah. Maka kebijaksanaan itu akan membawa saya menjadi manusia yang hidup dan tidak lemah.

[2010]

Menjadi pion catur yang terus maju, itulah ibarat aku. Setiap pijakanku adalah belajar dan berlatih. Terus maju, menapaki kotak-kotak baru dan menambah ilmu.

Jalanku adalah panjang dan berliku, sementara langkahku hanya mampu satu demi satu. Tapi tekadku tidak pernah ragu. Bahkan jika nanti aku terkalahkan takdir, akan ku pastikan pengorbanan itu membuka jalan untuk penerusku.

Aku bukanlah pemimpin terbesar, bukan manusia terhebat. Tapi pasti kan kutulis kebajikan-kebajikan di atas pasir. Agar angin keikhlasan menerbangkannya jauh dari ingatan. Agar ia terhapus, menyebar bersama butir pasir ketulusan. Karena aku bukanlah apa-apa melainkan seorang hamba.

Dengan nama Tuhanku, aku memulai perjuangan ini..

[2011]

Aku akan terus membangun jejakku, menjalani peran sebagai manusia pembelajar. Bersama manusia lainnya menggerakkan dunia yang dinamis. Bagai roda-roda gigi yang bersinergi. Menegakkan kerja besar: memperbaiki diri pribadi dan juga umat ini.

Meski beratnya perjuangan sering membuatku lelah, tapi Tuhan tahu akan kelelahanku. Maka aku akan berhenti sejenak sebelum melanjutkan perjalananku, untuk menengok keadaan jiwa dan memompa semangatku.

Aku akan berusaha karena kutahu dan percaya: sesungguhnya kehidupan itu hanyalah suatu permainan yang terus berputar. Walau kadang aku berada di atas atau di bawah

Namun aku yakin, sekecil apapun kebaikan yang kuperjuangkan, aku akan ikut membawa perubahan besar untuk peradaban dunia.

__________
Dua yang teratas dikopas dari blog-nya Mbak Vivin yang lama.

Leave a Comment
In word we trust