Aan baru saja tiba di rumahnya yang sedang kosong. Begitu masuk ke kamar, ia kaget bukan main melihat laptopnya basah kuyup oleh air. “Siapa yang numpahin ini?” katanya panik sambil agak marah. Meskipun sudah jelas-jelas rusak, ia masih saja mencoba menyalakan laptop itu. Tentu saja percuma. Aan melihat ke sekeliling meja bundar tempat laptopnya diletakkan, yang sebenarnya adalah meja makan. Di kasur yang terletak tepat di sebelah meja itu ia melihat vas bunga dari ruang tamunya beserta bunganya tergeletak sementara air di dalamnya habis.
Aan langsung menyimpulkan bahwa ini adalah perbuatan orang yang menyusup ke rumahnya. Ia mengecek setiap jendela dan pintu di rumahnya. Benar saja, ternyata pagar teralis besi di loteng rumah tidak terkunci. Untung saja, sepertinya tidak ada barang yang hilang dari rumahnya.
Sayangnya ia lupa untuk menyelamatkan laptopnya dari kerusakan yang lebih parah. Begitu ia ingat, laptop itu segera dibersihkan dan dijemur. Saat itu, Aan menyadari bahwa air yang ditumpahkan itu bukan air tawar. Ada sedikit bau susu yang bercampur. Ia heran, kenapa penyusup itu masuk ke rumahnya hanya untuk menyiram laptopnya dengan air bercampur susu.
Leave a CommentYa, benar. Ini latihan menerapkan strategi tiga kata.